Usulan Prioritas Musrenbang Jatisampurna, Camat Singgung Dua Kelurahan Belum Miliki SMP Negeri

    0
    16

    Jagakampung.com, Kota Bekasi  – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Jatisampurna dalam rangka penyusunan RKD Kota Bekasi tahun 2022, dihelat di Aula Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu (17/2/2021).

    Acara ini turut dihadiri anggota DPRD Kota Bekasi dari Daerah Pemilihan Dapil Jatisampurna-Jatiasih yakni, H Edi dari fraksi Golkar, Aminah dari Fraksi PAN, Anim Imamuddin dan Agus dari Fraksi PDIP,  Dradjat Kardono dari PKS dan Supandi dari Gerindra, Kapolsek dan  semua Lurah.

    Camat Jatisampurna Wahyudin menjelaskan Musrenbang Tingkat kecamatan sudah menampung usulan dari tingkat Kelurahan dan Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD saat Reses.

    “Semua sudah kita akomodir, nanti kita akan verifikasi. Ada 503 kegiatan usulan dengan total nilai anggaran mencapai Rp 300 miliar lebih,” kata Wahyudin.

    WAJIB BACA :  Sejumlah Barang Terlarang Ditemukan Saat Sidak Di Lapas Klas II A Bulak Kapal Bekasi

    Dari semua usulan kegiatan nanti akan diverifikasi kembali mana yang menjadi skala prioritas. Apalagi kata dia saat ini masih dalam kondisi pandemi, tetap memperhatikan anggaran. Namun kegiatan fisik bakal menjadi prioritas.

    “Kalau fisik iya, skala prioritas masih seputar perbaikan drainase, peningkatan jalan, perbaikan tanah longsor dan kebutuhan pembangunan tandon air di wilayah Kelurahan Jatiranggon. Sedangkan untuk kegiatan program 100 hari kerja Wali Kota sudah terealisasi semua,” ujarnya.

    Selain itu, terkait pembangunan SMP Negeri, Wahyudin mengatakan bahwa pembangunan gedung SMPN sudah menjadi kebutuhan masyarakat Jatisampurna yang harus bisa segera diwujudkan. Pasalnya, wilayah Jatiranggon radiusnya ke wilayah Jatisampurna cukup jauh, begitupun wilayah Jatirangga.

    WAJIB BACA :  Ismed Mencari Keadilan, 6 Tahun Bekerja Honor Belum Dibayarkan

    “Jadi kalau sistem Zonasi, kedua wilayah tersebut kalah terus dan tidak kebagian, kasihan masyarakat di Jatiranggon dan Jatirangga tidak terakomodir. Sudah waktunya harus segera kita wujudkan (pembangunan SMPN),” imbuhnya.

    Wahyudin mengaku sempat berdiskusi dengan Anggota Dewan dan beberapa penggiat pendidikan agar diusulkan operasional sekolah dahulu untuk dilaksanakan, sedangkan untuk gedung bisa menumpang di Sekolah Dasar.

    “Makanya saya akan mengumpulkan stakeholder yang ada untuk bekerjasama mengurus izin operasional SMP Negeri. Kita sangat butuhkan dukungan masyarakat dan semua pihak agar bisa terwujud,” pungkasnya.(Yudhi)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini