AHY Tuding Moeldoko Terlibat Upaya Kudeta Ketua Umum Partai Demokrat

0
15

Jagakampumg.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.

Hal ini diungkapkan AHY dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, pada Senin (1/02/2021).

Dalam konferensi pers itu urut hadir  mendampingi AHY, yakni Sekjen Demokrat Teuku Riefki Harsya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Majelis Kehormatan Partai Demokrat Nahrawi Ramli, dan para kedar Demokrat lainnya.

Putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, gerakan politik tersebut tentu saja akan mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat.

Dalam konferensi pers itu, AHY Secara terang-terangan  menyebut ada keterlibatan Pejabat di lingkungan Istana.Tak hanya melibatkan kader dan mantan kader Partai Demokrat, gerakan politik itu disebut ada pejabat penting di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo.

AHY menegaskan, informasi akan  hal itu didapatkannya setelah ada laporan dari pimpinan dan kader Demokrat, baik tingkat pusat maupun cabang.

WAJIB BACA :  Polres Kepulauan Seribu Himbau ProKes dan Bagikan 1.200 Masker ke Warga di 8 Pulau

Mereka melapor karena merasa tidak nyaman bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketum Partai Demokrat.

Ia menyebutkan, gerakan politik untuk merebut paksa kepemimpinan Partai Demokrat itu dilakukan secara sistematis.

AHY mengungkapkan ‘modus’ yang rencananya dipakai untuk mengganti Ketua Umum Partai Demokrat secara paksa.Yaitu dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa atau KLB.

Para pelaku gerakan, lanjut AHY, menargetkan 360 orang para pemegang suara agar memenuhi syarat dilaksanakannya KLB. Mereka diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar.

“Pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang,” Ungkap AHY.

Kemudian AHY juga menyampaikan bahwa dirinya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini.

Tanggapan Istana.

Terkait tudingan AHY, Pada Senin (1/02/2021) malam, Moeldoko langsung menggelar konferensi pers virtual untuk menjawab tudingan Partai Demokrat.

WAJIB BACA :  POLRI Enggan Ungkap Penyakit Yang Di Derita Maaher, Menyangkut Nama Baik Keluarga

Moeldoko menegaskan bahwa kudeta atau penggulingan kekuasaan hanya bisa dilakukan dari dalam kekuasaan itu sendiri, tidak dari luar.

“Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar,” kata Moeldoko.

“Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing,” sambung  Moeldoko.

Kemudian Moeldoko mengatakan bahwa sebenarnya ia tak ingin reaktif menyikapi hal ini. Namun demikian, ia tidak ingin Demokrat dengan mudahnya menyeret Istana dalam perkara ini

“Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana,” kata Moeldoko.

Moeldoko juga meminta Demokrat tak melibatkan Presiden Jokowi dalam isu ini. Moeldoko menyebut, perkara ini merupakan urusannya semata.

“Dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini,” ujar Moeldoko.

“Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP, murni Moeldoko,” Pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini