Perang Pecah di Kaukasus Selatan, Armenia vs Azerbaijan Saling Serang

0
10

Eropa Timur, Jagakampung.com : Kaukasus Selatan membara dalam dua hari terakhir pasca pecahnya perang di Nagorno-Karabakh antara dua negara pecahan Soviet, Armenia versus Azerbaijan.

Perang berkobar setelah imbauan negara-negara NATO dan Rusia gagal menahan kedua negara berseteru yang sama-sama mengkalim Nagorno-Karabakh sebagai wilayah kedaulatan mereka. Perang di Nagorno-Karabakh pecah mulai hari Minggu dan berlanjut hingga Senin kemarin.

Mengutip sejumlah sumber disebutkan, Nagorno-Karabakh adalah wilayah otonomi yang telah memerdekakan diri dari Azerbaijan. Wilayah itu dihuni etnis Armenia serta telah menjadi sekutu Armenia. Namun, Azerbaijan yang dibela Turki masih menganggap Nagorno-Karabakh bagian dari wilayahnya.

Pertempuran antara pasukan Armenia dan Azerbaijan pada hari Minggu berlanjut hingga Senin (28/9/2020) di sepanjang perbatasan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan. Kedua belah pihak mengklaim kemenangan lokal dan dilaporkan menimbulkan banyak korban satu sama lain.

WAJIB BACA :  Menteri PPN Tegaskan Indonesia Siap Berkontribusi Dalam Food Coalition Dalam Pertemuan G20

Perang terus berlanjut sepanjang Minggu malam dan Senin pagi meski ada seruan dari para pemimpin internasional untuk menahan diri dari melepaskan tembakan dan mengerahkan pasukan.

“Ada bentrokan dengan intensitas berbeda semalam di perbatasan Nagorno-Karabakh,” kata Kementerian Pertahanan Armenia pada Senin. “Musuh melanjutkan serangan menggunakan artileri dan armor, termasuk TOS; sistem penyembur api yang berat,” lanjut kementerian itu melalui seorang juru bicaranya, seperti dikutip Russia Today.

“Militer Armenia mencegah serangan itu, menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh dalam personel dan peralatan.” Sedangkan Azerbaijan menyalahkan musuh bebuyutannya tersebut karena menargetkan wilayah berpenduduk sipil.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, pada Senin pagi, pasukan Armenia telah menembaki Terter, sebuah kota perbatasan yang berpenduduk sekitar 19.000 orang. “Tindakan yang tepat akan diambil jika pemboman tidak berhenti,” kata kementerian tersebut.

WAJIB BACA :  Diduga Data Palsu, Munaslub Apkomindo 2015 Digunakan di PN Jaksel, PT DKI Jakarta dan Saat ini di MA

Sebelumnya, Baku—Ibu Kota Azerbaijan—menyatakan sedikitnya 550 tentara Armenia tewas atau pun terluka dalam serangan balasan. Selain itu, lusinan tank, howitzer, dan sistem pertahanan udara negara musuh tersebut lenyap.

Yerevan—Ibu Kota Armenia—dengan cepat menepis klaim tersebut sebagai klaim yang tidak berdasar. Nagorno-Karabakh dan sekutu lama sekaligus pendukungnya; Armenia, mengumumkan darurat militer dan memobilisasi para penduduk pria usia wajib militer pada hari Minggu.

Langkah serupa dilakukan Azerbaijan. Otoritas Azerbaijan juga memutus layanan internet, dengan alasan persyaratan masa perang; media sosial dan messenger termasuk Facebook, Twitter, Telegram, dan WhatsApp juga dilaporkan tidak dapat digunakan di negara Kaukasus Selatan itu.

(*/RedHuge/Lapan6online/Jagakampung.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini