Jagakampung.com, Kota Bekasi – Satu persatu warga penerima manfaat program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) disambangi oleh Lurah Kranji, Entry Greacetiana pada Selasa, 17/09/2024.
Entry, sapaan akrab Lurah Kranji ini, tak hanya datang sendiri melainkan didampingi juga oleh unsur masyarakat setempat seperti pengurus RT/RW dan pengurus Pimpinan Kolektif Badan Keswadayaan Masyarakat (Pimkol BKM) Kelurahan Kranji, Heru Nurohman selaku pelaksana dari program Rutilahu tersebut.
Menurut Lurah Kranji, hal ini merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan untuk memastikan pembangunan Rutilahu di wilayah kerjanya berjalan dengan baik.
Dirinya pun menilai, kegiatan monev yang berlangsung pada siang hari itu sangatlah penting, “karena nantinya juga akan dilakukan penilaian atau asesmen oleh pihak dinas,” kata Entry di sela-sela kegiatan.
Sehingga, lanjut Lurah Kranji, “pembangunan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara menyeluruh sekaligus memastikan bahwa, bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya sekaligus mengakhiri.
Sementara Pimkol BKM Kelurahan Kranji menjelaskan, monev yang baru saja dilakukan secara bersama itu merupakan peninjauan hasil akhir pelaksanaan program Rutilahu yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi, “khususnya yang APBD ya dan alhamdulillah untuk APBD 9 rumah, sudah kita selesaikan semua,” jelasnya selepas kegiatan berlangsung.
“Dari segi pekerjaan, alhamdulillah sudah kita serahkan untuk laporan kegiatan, laporan belanja bahan, semuanya sudah kita serahkan ke Kelurahan untuk APBD ini,” imbuhnya lebih lanjut
Sedangkan untuk pelaksanaan 20-unit Rutilahu Bantuan Provinsi Jawa Barat (Banprov Jabar), Pimkol BKM Kelurahan Kranji menyampaikan progresnya sudah berjalan sejauh 95 persen. “Tinggal tahap akhirnya, yaitu pengecatan saja. Insya Allah di minggu-minggu ini kita lakukan pendekatan ke KPM (red – Kelompok Penerima Manfaat) untuk segera dilakukan pengecatan, karena itu masuk ke swadaya untuk pengecatan,” ujarnya.
Heru juga mengungkapkan, dirinya masih melihat banyak rumah di wilayah Kelurahan Kranji yang perlu untuk dibantu melalui program tersebut. “Makanya kami BKM itu mengusulkan sama phak Kelurahan untuk membuat bank data ulang, supaya nanti ketika ada program Rutilahu lagi bisa lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
Pimkol BKM Kelurahan Kranji itu pun menuturkan rasa terima kasihnya, terhadap pemerintah atas pelaksanaan program Rutilahu yang bersumber dari APBD maupun Provinsi Jabar.
Namun Heru berharap, kedepannya ada juga anggota Dewan yang turut peduli dan terlibat secara langsung untuk mengarahkan pokirnya (pokok-pokok pikiran) ke program Rutilahu. “Sehingga bisa membantu, tidak hanya mengandalkan program rutin dari APBD,” pungkasnya.
Selaku penerima manfaat program Rutilahu APBD Kota Bekasi, Rosmani anak dari Ibu Shana salah satu warga RT. 002/RW. 008 Kelurahan Kranji merasa sangat terbantu dengan adanya program itu.b“Tadinya, rumah kita kurang layak karena ventilasinya kurang. Sekarang sudah ada ventilasi, sudah dibuatkan jendela juga, alhamdulillah banget,” tandasnya. (Andrew)
