Jagakampung.com, Serang (17 Agustus 2024)– Sebuah momen bersejarah berlangsung pada Sabtu, 17 Agustus 2024, di Kampung Ketengahan, Serang, Banten. Pada pukul 2 siang, H. Nahrowi, seorang tokoh masyarakat dari Kampung Ketengahan, menyerahkan sebuah peti kuno kepada PANGERAN RATU JAYAKARTA IX, Ratu Bagus Abi Munawir Al-Madani Mertakusuma, sebagai simbol estafet kepemimpinan dan pewarisan Kepangeranan Jayakarta.
Peti tersebut berisi jubah bersejarah yang pernah dikenakan oleh Pangeran Ratu Jayakarta IV, juga dikenal sebagai Wijayakrama III, Kibuyut Ketengahan, dan Pangeran Kawisa Adimerta. Jubah ini merupakan peninggalan yang sangat bernilai, dengan usia mencapai 414 tahun (1610-2024), dan menjadi simbol keberlanjutan tradisi serta warisan leluhur.
Penyerahan peti kuno ini disaksikan oleh Panglima Kuda Hitam Gagak Rimang, yang juga dikenal sebagai ADIPATI JAYAKARTA, Ahmad Haji Pangeran Jaka Koesuma Djati. Dalam suasana penuh khidmat, prosesi ini menandai pengakuan dan restu dari para leluhur atas perjuangan dan amanah yang kini diemban oleh PANGERAN RATU JAYAKARTA IX.
“Alhamdulillah, leluhur telah merestui semua perjuangan dan amanah sebagai penerus Jayakarta. Jubah ini menjadi pengingat bagi saya dan kita semua bahwa perjuangan ini harus terus dilanjutkan dengan menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita,” ujar PANGERAN RATU JAYAKARTA IX.
Momen sakral ini mengukuhkan kembali komitmen untuk meneruskan warisan dan kepemimpinan Jayakarta, serta menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu. “Semoga dengan restu leluhur, segala perjuangan yang diamanatkan dapat terlaksana dengan baik dan mendapat ridho dari Allah SWT.”pungkas pangeran.