29.2 C
Jakarta
Saturday, October 26, 2024
spot_img

Nasehat Majelis Al Fatawi : Makna dan Arti Mahabah dan Makrifat dalam Majelis Taklim Al Fatawi serta Relevansinya bagi Jamaah Jayakarta

Oleh : RB. H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma (Pangeran Jayakarta lX)

Foto : Pimpinan Majelis Taklim Al Fatawi.

Jagakampung.com, Jakarta, 17 Agustus 2024 – Dalam kehidupan spiritual dan sosial, pemahaman mendalam tentang konsep-konsep dasar seperti Mahabah dan Makrifat menjadi sangat penting. Kedua istilah ini memiliki peran krusial dalam membentuk hubungan yang kuat antara individu dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Dalam konteks Majlis Taklim Al Fatawi, pemahaman yang benar tentang Mahabah dan Makrifat menjadi landasan utama dalam praktik keagamaan sehari-hari.

Secara etimologi, Mahabah berasal dari bahasa Arab yang berarti cinta atau kasih sayang. Cinta dalam konteks spiritual bukan hanya sekadar perasaan emosional, tetapi juga mencakup pengorbanan, pengabdian, dan kepatuhan kepada Allah SWT.

Sementara itu, Makrifat berarti mengenal atau pengetahuan yang mendalam. Dalam konteks tasawuf, Makrifat merujuk pada pengetahuan langsung dan mendalam tentang Allah SWT, yang diperoleh melalui pengalaman spiritual dan kontemplasi yang intens.

Penerapan Makrifat sebelum Mahabah dalam Majlis Taklim Al Fatawi

Di Majlis Taklim Al Fatawi, pendekatan yang diambil adalah mengedepankan Makrifat sebelum Mahabah. Artinya, jamaah didorong untuk terlebih dahulu mengenal Allah SWT secara mendalam sebelum menumbuhkan rasa cinta kepada-Nya. Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa cinta yang sejati dan abadi hanya dapat tumbuh dari pengetahuan dan pengenalan yang mendalam.

Berita Lainya :  Minggu Kasih Polsek Pademangan : Berikan Bantuan untuk Anak-Anak Disabilitas di Rumah Singgah Ampera

Jika seseorang mencintai tanpa mengenal, maka cinta tersebut cenderung dangkal dan mudah pudar. Sebaliknya, dengan mengenal Allah SWT secara mendalam melalui Makrifat, cinta yang tumbuh akan lebih kuat, tulus, dan bertahan hingga akhir hayat. Pengetahuan yang mendalam tentang sifat-sifat dan kebesaran Allah SWT akan menumbuhkan rasa kagum dan hormat yang kemudian berkembang menjadi cinta yang sejati.

Relevansi dengan Jamaah Jayakarta dan Pemangku Adat

Konsep Makrifat sebelum Mahabah ini juga relevan dalam konteks sosial, khususnya bagi jamaah Jayakarta dalam hubungan mereka dengan leluhur dan pemangku adat Jayakarta. Banyak anggota jamaah yang mungkin mengklaim cinta dan penghormatan terhadap leluhur dan tradisi Jayakarta, namun tanpa pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh leluhur mereka.

Berita Lainya :  Persiapan Orasi Kebangsaan dan Workshop Jurnalistik : Tim JKM 2024 dan UNJ Matangkan Rencana

Akibatnya, rasa cinta tersebut menjadi sekadar formalitas tanpa substansi yang kuat. Tanpa Makrifat atau pengenalan yang mendalam, sulit bagi jamaah untuk benar-benar menghargai dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur Jayakarta.

Hal ini tercermin dalam minimnya partisipasi jamaah dalam menyebarkan informasi atau berita yang berkaitan dengan Jayakarta ke dalam grup WhatsApp atau Media Sosial komunitas lainnya. Ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman mendalam tentang pentingnya informasi tersebut membuat mereka kurang termotivasi untuk berbagi dan melestarikan warisan budaya mereka sendiri.”

Pentingnya Mengedepankan Makrifat dalam Kehidupan Sehari-hari.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Makrifat memainkan peran penting dalam menumbuhkan Mahabah yang sejati, baik dalam konteks spiritual maupun sosial. Dengan mengenal dan memahami secara mendalam, cinta yang tumbuh akan lebih kuat, tulus, dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, khususnya jamaah Jayakarta, untuk terus belajar dan mendalami pengetahuan tentang Tuhan, leluhur, dan budaya mereka sendiri. Melalui berbagai majlis taklim, diskusi, dan kegiatan kebudayaan, pengetahuan ini dapat diperoleh dan dikembangkan. Selain itu, aktif dalam berbagi informasi dan berita yang relevan juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat Makrifat dan Mahabah dalam komunitas.

Berita Lainya :  Polsek Kemang Berhasil Amankan 1 (Satu) Orang Pria Yang DIduga Pelaku Pencurian Kendaraan Roda Empat

Dengan demikian, diharapkan akan terbentuk komunitas yang tidak hanya mencintai secara dangkal, tetapi juga memahami dan menghargai dengan sepenuh hati, sehingga warisan spiritual dan budaya dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Penutup

Pemahaman yang mendalam tentang Mahabah dan Makrifat tidak hanya memperkaya kehidupan spiritual individu, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya dalam komunitas. Melalui pengenalan yang mendalam, cinta yang sejati dan abadi dapat tumbuh dan berkembang, membawa manfaat yang besar bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Semoga kita semua dapat terus belajar dan mendalami pengetahuan ini demi kebaikan bersama.

Related Articles

JAGAKAMPUNG TV

- Advertisement -spot_img

Latest Articles

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Baca Berita Saatkita News