Jagakampung.com, Jakarta, 9/08/2024 – Dalam upaya memperkuat iman dan menjaga warisan budaya, Pemangku Adat Jayakarta menggelar acara Rutin Pengajian Taklim Pemangku Adat yang diadakan di Balai Adat Jayakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh adat, ulama, serta masyarakat dari berbagai kalangan.
Taklim Pemangku Adat Jayakarta ini bernama Majelis Al Fatawi Jayakarta, majelis yg di warisi oleh para leluhur Jayakarta yaitu Pangeran Ratu Jayakarta II, Pangeran Wijaya Kusuma putra Al hajj Fatahillah, juga ulama besar untuk syi’ar islam.
Ketua Pemangku Adat Jayakarta, RB.H.Abi Al Madani Mertakusuma, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya sinergi antara nilai-nilai agama dan budaya. “Agama dan budaya adalah dua pilar yang saling melengkapi. Dengan memperkuat keduanya, kita dapat membangun masyarakat yang tidak hanya taat secara spiritual, tetapi juga kaya akan tradisi dan nilai luhur,” ungkapnya.
Acara pengajian ini diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, antara lain:
1. Ulama setempat memberikan ceramah mengenai pentingnya menjaga keimanan di tengah perubahan zaman, serta bagaimana ajaran agama dapat sejalan dengan pelestarian budaya.
2. Sesi tanya jawab antara ulama, pemangku adat, dan peserta mengenai peran agama dalam kehidupan sehari-hari dan pelestarian budaya Jayakarta.
3. Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa bersama untuk memohon keberkahan dan perlindungan bagi masyarakat Jayakarta.
4. Pelatihan Seni Pernafasan tenaga dalam Islami yang menggabungkan elemen tauhid, dengan tujuan Kesehatan dan spiritual jama’ah.
Acara ini menekankan pentingnya kolaborasi antara agama dan budaya dalam membangun karakter masyarakat. Para pemangku adat dan ulama bekerja sama untuk menciptakan program-program yang tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga melestarikan tradisi budaya yang sudah ada.
“Kolaborasi ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara nilai-nilai spiritual dan budaya. Dengan demikian, kita dapat membentuk generasi yang berakhlak mulia dan memiliki rasa cinta terhadap budaya mereka sendiri,” ujar Ustadz. Amin salah satu ulama yang hadir sebagai pembicara.
Pengajian Taklim Pemangku Adat Jayakarta diakhiri dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh ulama setempat. Doa tersebut diiringi harapan agar budaya dan nilai-nilai agama dapat terus hidup dan menjadi panduan dalam kehidupan masyarakat.
Para jama’ah menyampaikan apresiasi mereka terhadap acara ini dan berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya serta meningkatkan keimanan. Dengan semangat yang tinggi, acara ini diharapkan dapat menjadi awal dari berbagai kegiatan serupa di masa mendatang, memperkuat iman dan budaya masyarakat Jayakarta.