Jagakampung.com, Kota BekasiĀ – Maraknya penyalahgunaan obat-obatan keras jenis tramadol dan excimer di kalangan remaja membuat keresahan tersendiri dikalangan warga masyarakat. Karena peredaran obat keras yang seharusnya dalam pembeliannya menggunakan resep dokter itu, semakin terlihat fulgar di jual bukan hanya di apotik, melainkan juga di toko kosmetik.
Seperti halnya yang terjadi di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, warga masyarakat di lingkungan RW 07 menjadi marah dan kesal, pasalnya ada toko kosmetik diwilayah mereka yang telah berani dan dengan sengaja menjual obat-obatan keras jenis tramadol dan excimer.Ā Toko kosmetik yang juga merangkap penjual obat-obatan keras ini terletak di lingkungan wilayah RW 07 tepatnya berada di pinggir Jl. Pahlawan persis depan Cafe Dekade, Duren Jaya.
Penggerebekan di lakukan oleh warga setempat bersama dengan ibu-ibu dari majelis taklim berjumlah kurang lebih 60 orang tanpa sepengetahuan Ketua RW pada Senin malam (11/01/2021). Dan saat penggrebekan massa sedang berlangsung, baru Bang Dede Syahid selaku Ketua RW 07 dihubungi warga guna mencegah tindak anarkis dari masyarakat yang marah serta geram akibat ulah pedagang toko kosmetik tersebut.

Satu orang pedagang bernama Suryadi asal Biereun, Aceh ditangkap dan diamankan warga, serta sejumlah barang bukti pun disita dari toko kosmetik tersebut berupa 30 box tramadol dan 2000 pil ppc (exymer). Tersangka lalu diserahkan warga kepada pihak Ketua RW dan Tramtib serta Babinkamtibmas Kel.Duren Jaya yang datang ke lokasi dan selanjutnya di bawa ke Polsek Bekasi Timur menggunakan mobil patroli.
Di hadapan media ini, Ketua RW 07, Dede Syahid H, SAP mengungkapkan bahwa sebelum penggerebekan terjadi pihaknya sudah mendapat informasi dari warga masyarakat tentang adanya penjual obat-obatan keras merangkap toko kosmetik. Dan sejak awal pihak pengurus RT 01/07 sudah juga memberi teguran kepada pemilik toko kosmetik tersebut untuk tidak menjual obat-obatan keras dan sempat tutup selama seminggu, namun ternyata belakangan kembali buka beroperasi melayani pembeli.
Oleh karena itu akhirnya warga masyarakat serta ibu-ibu dari majelis taklim melakukan penggerebekan. “Tindakan ini dilakukan warga karena merasa marah dan geram melihat toko kosmetik terus buka tanpa mengindahkan teguran. Dan saya juga selaku Ketua RW tidak ingin melihat anak kampung saya jadi rusak generasi mudanya disebabkan obat-obatan seperti itu,” ungkapnya dengan lugas kepada media ini sambil berusaha untuk menenangkan emosi warga yang geram melihat pedagang tersebut.(J4N5)
Terima kasih atas penanganannya