Jakarta Love Story, Antara Barcelona dan Jakarta di JTS Kemayoran

    0
    34
    Pemilik kios JLS Pollo, David Jimenez (37) dan istri, Murlia (28). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

    JagaKampung.com – Semenjak usaha ayam goreng JLS Pollo milik David Jimenez (37) diliput seorang food vlogger, kiosnya langsung banjir pesanan. Pegunjung membanjiri kiosnya di JTS Kemayoran, Jakarta Pusat, demi mencicipi rasa ayam goreng hasil dari resep khas negeri Matador itu.

    Saking banyaknya, ia bisa melayani pembeli hingga 50 porsi dalam dua jam buka. Apalagi, pesanan dari ojek dalam jaringan (daring) silih berganti mendatangi kiosnya tanpa jeda saat jam buka.

    Saat pertama kali Wartawan TribunJakarta.com ke sana, David tak sempat untuk diwawancarai. Pasalnya, ia sibuk menggoreng ayam di dalam kiosnya lantaran meladeni banyak pembeli. Sebagian para pembeli pun berdiri di sekitar kiosnya lantaran tak kedapatan bangku.

    Alhasil, jadwal wawancara yang tadinya sudah ditentukan kembali diatur ulang.

    Dulu, lanjut David, pembeli hanya bisa dihitung jari yang datang ke kios bernama JLS (Jakarta Love Story) Pollo miliknya.

    “Dulu masih sepi, semenjak diliput langsung banyak yang datang. Pesanan daring pun saya tutup karena dalam waktu sejam sudah banyak sekali,” ungkapnya kepada TribunJakarta.com.

    Bahkan, para food vlogger terus bergantian mendatangi tempatnya demi mencicipi ayam Betawi rasa Spanyol itu.

    Berawal dari Kisah Asmara Lintas Negara

    Tanpa kehadiran sosok Murlia (28) dalam hidupnya, David Jimenez (37) barangkali tak bisa membangun usaha ayam goreng yang kini tengah viral.

    Melalui perjalanan panjang asmara lintas Negara itu lah, tercipta JLS (Jakarta Love Story) Pollo yang bertempat di Jakarta Tentram Sejahtera (JTS) Pusat Kuliner Kemayoran, Jakarta Pusat.

    WAJIB BACA :  Terkait Kasus Wartawan Bodrex, AIPBR Audiensi Langsung Dengan DPRD Kabupaten Bogor

    Ia ingin sekaligus menularkan rasa ayam khas Spanyol yang unik dan baru ke lidah warga Jakarta. Di sebuah cafe di kawasan Kayu Putih, Jakarta Timur, David dan Murlia tengah duduk sembari menikmati es kopi susu.

    Pria dengan model rambut spike asal Spanyol tersebut terlihat antusias menceritakan perjalanan hidupnya hingga bisa membangun usaha ayam khas Spanyol kepada TribunJakarta.com.

    Kisah itu bermula pada tahun 2013, saat David berkenalan dengan Murlia melalui aplikasi Daboo sewaktu ia berlibur ke sejumlah tempat di Indonesia.

    Dari sana, hubungannya tak putus dengan Murlia bahkan berlanjut meski David telah pulang ke Irlandia, tempat di mana ia bekerja.

    Pada tahun 2014, David datang ke Jakarta untuk menemui Murlia. Ia pun menjalin asmara selama empat tahun bersama hingga menikah di penghujung tahun 2017.

    Jadi Guru Bahasa Spanyol di Malaysia

    Sebelum menikah, pria asal Barcelona, Spanyol itu sempat mencari pekerjaan di Jakarta. Namun, tak ada lowongan untuk Warga Negara Asing yang tinggal di sini.

    Jarak yang terlampau jauh antara Dublin dan Jakarta membuat David harus pindah kerja agar lebih dekat dengan Murlia. Ia pun mencoba untuk bekerja sebagai guru bahasa Spanyol di Jakarta.

    WAJIB BACA :  YHP Foundation Lakukan Pengobatan Alternatif Gratis Di Kampung Pemulung Bintara Jaya

    “Sebelumnya, saya kursus dulu selama satu setengah tahun di Dublin untuk mendapatkan sertifikat pengajar,” bebernya beberapa waktu lalu.

    Kendati telah mendapatkan sertifikat, David belum bisa bekerja di Jakarta sebagai pengajar bahasa Spanyol. Ia malah mendapatkan lowongan pekerjaan sebagai pengajar di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Selama dua tahun, David bekerja di sana. Ia menabung demi biaya menikah dan membawa Murlia ke sana.

    Balik ke Jakarta Usaha Ayam Spanyol

    Selepas menikah dan tinggal di Kuala Lumpur, David dan Murlia memutuskan kembali ke Jakarta agar lebih dekat dengan keluarganya di sana. David berhenti bekerja sebagai guru bahasa Spanyol.

    “Karena ada keluarga Murlia yang sudah tua, jadi kami tinggal lebih dekat dengan mereka,” terang David.

    Ia hendak membuka usaha makanan di Bali. Namun, niatnya urung terlaksana lantaran harga sewa di sana mahal. “Di Jakarta, saya mencoba beberapa tempat dengan harga murah. Di JTS Kemayoran tempatnya masih kosong dan murah tapi belum dibuka,” bebernya.

    Di JTS, David langsung memesan dua kios meski tempat itu belum resmi dibuka. Begitu menunggu selama enam bulan, akhirnya ia bisa menempatkan kios itu.

    Ia membuka usaha ayam Spanyolnya pada Juli 2019 silam bernama JLS (Jakarta Love Story) Pollo. Kata JLS diambil dari perjalanan kisah pertemuan mereka berdua hingga menikah. (Tribunnews.com)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini